Peringati Hari Pahlawan
http://analisadaily.com/kota/news/sekolah-namira-adakan-ceramah-bela-negara/188876/2015/11/16
Medan, (Analisa). Dalam
menyambut Peringatan Hari Pahlawan, SMP dan SMK Namira Islamic School
Medan mengadakan ceramah tentang wawasan kebangsaan dan bela negara.
Ceramah diisi Kapten Infanteri A.M Marpaung dari Danramil 01 Medan
Barat.
Acara ini dimulai dengan pelaksanaan upacara peringatan Hari Pahlawan yang dipimpin pemateri ceramah. Pada saat upacara, beberapa siswa-siswi menggunakan pakaian profesi untuk menirukan para pahlawan yang berjuang membela negara Indonesia, seperti polisi, tentara, dokter, guru dan lain-lain.
Sesuai pantauan Analisa, ceramah dimulai setelah pelaksanaan upacara selesai. Ada sekira 300 siswa dari SMP dan SMK Namira yang hadir mengikuti ceramah ini. Di awali dengan sambutan dari Panitia Acara , Yasir Fuad, S.Pd. Dia mengajak para siswa untuk mendengarkan materi yang disampaikan supaya dapat memahami makna dari bela negara bagi siswa.
Kepala SMK Namira, Nurhaida Siregar, mengatakan acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan sekaligus memberikan pemahaman bagi para siswa untuk memiliki jiwa kebangsaan dan belanegara.
Turut hadir untuk memberikan sambutan Sekretaris Yayasan, Muzani Lubis, S.Pd.I yang menyampaikan, siswa harus mengembalikan karakter bangsa yang sopan dan hormat kepada siapa saja.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat membangun identitas dan karakter bangsa yang baik, jujur, berdaya juang dan bela negara bagi para siswa khususnya,”tegas Muzani mengakhiri sambutannya sekaligus membuka acara ceramah tersebut.
Pada isi ceramahnya, A.M Marpaung menyampaikan bangsa yang besar memerlukan wawasan bela negara bagi setiap rakyat Indonesia.
Lebih lanjut Ia menjelaskan sejarah lahirnya belanegara yang sudah muncul pada saat sumpah pemuda pertama kali dicetuskan.
“Kita harus bangga menjadi warga Indonesia dengan segala keberagaman. Namun, kita harus mewaspadai ancaman yang semakin berbahaya bagi keutuhan bangsa ini,”tambanhnya.
Dia juga menyebutkan ancaman bagi siswa saat ini adalah bahaya narkoba, pergaulan bebas dan perkelahian. Maka diawali dari diri sendiri, siswa harus memaknai tugas bela negara bagi siswa itu haruslah belajar dengan sungguh-sungguh untuk membentengi diri dari ancaman tadi.
“Siswa-siswi harus menghargai perbedaan dan memiliki rasa dan semangat kebangsaan yang kuat karena segenap warga negara Indonesia berhak membela negaranya,”pesan pemateri di akhir ceramahnya. (silo)
Acara ini dimulai dengan pelaksanaan upacara peringatan Hari Pahlawan yang dipimpin pemateri ceramah. Pada saat upacara, beberapa siswa-siswi menggunakan pakaian profesi untuk menirukan para pahlawan yang berjuang membela negara Indonesia, seperti polisi, tentara, dokter, guru dan lain-lain.
Sesuai pantauan Analisa, ceramah dimulai setelah pelaksanaan upacara selesai. Ada sekira 300 siswa dari SMP dan SMK Namira yang hadir mengikuti ceramah ini. Di awali dengan sambutan dari Panitia Acara , Yasir Fuad, S.Pd. Dia mengajak para siswa untuk mendengarkan materi yang disampaikan supaya dapat memahami makna dari bela negara bagi siswa.
Kepala SMK Namira, Nurhaida Siregar, mengatakan acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan sekaligus memberikan pemahaman bagi para siswa untuk memiliki jiwa kebangsaan dan belanegara.
Turut hadir untuk memberikan sambutan Sekretaris Yayasan, Muzani Lubis, S.Pd.I yang menyampaikan, siswa harus mengembalikan karakter bangsa yang sopan dan hormat kepada siapa saja.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat membangun identitas dan karakter bangsa yang baik, jujur, berdaya juang dan bela negara bagi para siswa khususnya,”tegas Muzani mengakhiri sambutannya sekaligus membuka acara ceramah tersebut.
Pada isi ceramahnya, A.M Marpaung menyampaikan bangsa yang besar memerlukan wawasan bela negara bagi setiap rakyat Indonesia.
Lebih lanjut Ia menjelaskan sejarah lahirnya belanegara yang sudah muncul pada saat sumpah pemuda pertama kali dicetuskan.
“Kita harus bangga menjadi warga Indonesia dengan segala keberagaman. Namun, kita harus mewaspadai ancaman yang semakin berbahaya bagi keutuhan bangsa ini,”tambanhnya.
Dia juga menyebutkan ancaman bagi siswa saat ini adalah bahaya narkoba, pergaulan bebas dan perkelahian. Maka diawali dari diri sendiri, siswa harus memaknai tugas bela negara bagi siswa itu haruslah belajar dengan sungguh-sungguh untuk membentengi diri dari ancaman tadi.
“Siswa-siswi harus menghargai perbedaan dan memiliki rasa dan semangat kebangsaan yang kuat karena segenap warga negara Indonesia berhak membela negaranya,”pesan pemateri di akhir ceramahnya. (silo)