BANGKALAN – Bantuan Siswa Miskin (BSM) di SMA Sabilul Ihsan, Desa Teja Timur Kecamatan Kota Pamekasan, Jawa Timur diduga tidak didistribusikan kepada siswa yang berhak.
Menurut salah satu orang tua siswa yang namanya tak mau disebutkan, bantuan tersebut diambil oleh anaknya di salah satu bank di Kota Pamekasan bersama siswa lainnya. Mereka didampingi salah satu guru. Namun setelah selesai mencairkan BSM, para siswa ini dibawa ke warung bakso dan uang yang sudah mereka ambil dari bank diminta sang guru.
"Jadi dari uang bantuan itu, anak saya hanya dibelikan bakso," katanya kepada wartawan, Rabu (23/3/2016).
Sementara Kepala SMA Sabilul Ihsan, Durriyatul Millah, mengelak bahwa bantuan itu diambil pihak sekolah. Menurutnya uang itu ditarik dari siswa untuk biaya seragam dan membayar biaya ujian.
"Murid saya semua saya fasilitasi. Makan dari saya, baju saya yang belikan," kilahnya.
Ada 42 siswa yang menerima BSM di sekolah tersebut. Siswa kelas X mendapat Rp500 ribu per orang, sementara kelas XI dan XII mendapat Rp1 juta per orang.
(rfa)
BANGKALAN – Bantuan Siswa Miskin (BSM) di SMA Sabilul Ihsan, Desa Teja Timur Kecamatan Kota Pamekasan, Jawa Timur diduga tidak didistribusikan kepada siswa yang berhak.
Menurut salah satu orang tua siswa yang namanya tak mau disebutkan, bantuan tersebut diambil oleh anaknya di salah satu bank di Kota Pamekasan bersama siswa lainnya. Mereka didampingi salah satu guru. Namun setelah selesai mencairkan BSM, para siswa ini dibawa ke warung bakso dan uang yang sudah mereka ambil dari bank diminta sang guru.
"Jadi dari uang bantuan itu, anak saya hanya dibelikan bakso," katanya kepada wartawan, Rabu (23/3/2016).
Sementara Kepala SMA Sabilul Ihsan, Durriyatul Millah, mengelak bahwa bantuan itu diambil pihak sekolah. Menurutnya uang itu ditarik dari siswa untuk biaya seragam dan membayar biaya ujian.
"Murid saya semua saya fasilitasi. Makan dari saya, baju saya yang belikan," kilahnya.
Ada 42 siswa yang menerima BSM di sekolah tersebut. Siswa kelas X mendapat Rp500 ribu per orang, sementara kelas XI dan XII mendapat Rp1 juta per orang.